• Breaking News

    Wednesday, 17 June 2015

    PSIKOLOGI



    A.    Pengertian dan sumber
     sikap telah terbentuk pada diri seseorang, maka akan mempengaruhi perilaku orang tersebut. Contoh: seseorang bersikap positif terhadap imunisasi anak maka perilaku orang tersebut akan selalu mengimunisasi anak kepada petugas kesehatan.
    Secara garis besar sikap dibedakan atas dua macam yaitu sikap positif dan sikap negatif. Sikap positif adalah sikap menyetujui, menerima atau menyayangi. Sebaliknya, sikap negatif adalah sikap tidak menyetujui, menolak atau tidak menyenangi. Apabila seseorang bersikap negatif terhadap pendidikan, maka orang tersebut misalnya tidak mau menyekolahkan anaknya ke tingkat yang lebih atas misalnya hanya tamat SMP saja.
    Sikap dalam bahasa inggris disebut attitude. Menurut calhoun dan acocella (1990), sikap adalah sesuatu yang melekat pada keyakinan-keyakinan dan perasaan-perasaan terhadap suatu objek dan predisposisi untuk berbuat terhadap objek dengan cara-cara tertentu.

    B.     Fungsi sikap
    Sikap mempunyai berbagai fungsi. Jika sudah terbentuk dalam diri seseorang, maka akan mempengaruhi bagaimana ia berperilaku. Fungsi sikap menurut katz (dalam calhour dan acocella, 1990) adalah:
    1.      Fungsi mengorganisasikan pikiran, artinya keyakinan-keyakinan dalam diri memungkinkan kita mengorganisasikan pengalalaman sosial untuk memberi arti pada suatu kejadian. Contoh: jika seorang anak pulang dengan mata biru dan bengkak maka orang tuanya bersikap bahwa anaknya ditinju orang atau berkelahi. Hal tersebut menjadi dasar bagi orang tua untuk bertindak selanjutnya.
    2.      Sikap memberi fungsi manfaat atau kegunaan. Sikap digunakan untuk mengkonfirmasi sikap orang lain dan memperoleh persetujuan sosial. Contoh: seorang perawat bersikap tertentu kepada seorang ibu yang mempunyai balita dan menanyakan perihal imunisasi anaknya. Akhirnya ibu tersebut meyetujui anaknya diimunisasi.
    3.      Sikap memberikan fungsi perlindungan. Contoh: seseorang yang dua kali gagal dalam perkawinan menimbulkan sikap negatif terhadap perkawinan. Hal tersebut merupakan mekanisme pertahanan diri sebagai proyeksi terhadap kegagalannya tersebut.

    C.    Sumber siskap
    Sumber-sumber terjadi atau terbentuknya sikap bermacam-macam, yaitu pengalaman pribadi, perasaan negatif yang menyakitkan, dan pengaruh sosial (calhoum dan acocella, 1990).
    Sumber sikap dari pengalaman pribadi baik pengalaman yang menyenangkan maupun pengalaman yang pahit atau tidak menyenangkan. Pengalaman  yang menyenangkan akan membentuk sikap positif. Contoh, pasien yang memperoleh pelayanan yang memuaskan akan menimbulkan sikap positif terhadap pasian dan klinik tempat dia berobat. Sebaliknya, pasien yang memperoleh pengalaman trauma misalnya tidak ada pertolongan perawat pada tengah malam saat terjadi pendarahan pada pasien tersebut akan menimbulkan sikap negatif.
    Sumber sikap yang lain adalah pelampiasan perasaan yang menyakitkan. Hal ini menjadi penyebab terjadinya prasangka sosial sumber yang lain adalah pengaruh sosial. Hal ini terjadi bila sebagian besar atau hampir seluruh lingkungan sosial atau masyarakat telah bersikap tertentu, misalnya setuju pengadaan bus kota maka orang lain juga akan bersikap menyetujui hal tersebut.
    Komponen kognitif tersebut juga komponen konseptual. Komponen kognisi meliputi pandangan, pendapat, pikiran, kepercayaan, dan persepsi terhadap objek sikap. Contoh: seseorang memahami bahwa debu itu tidak baik bagi kesehatan manusia.
    Komponen afektif disebut juga komponen emosional merupakan perasaan seseorang terhadap suatu objek sikap. Peranan tersebut bersifat subjektif artinya stimulus atau objek yang sama direspons dengan perasaan yang belum tentu sama oleh individu yang berbeda. Ada masyarakat yang tidak senang dengan perjudian, tetapi sebagian kecil ada juga yang setuju.
    komponen konatif atau psikomotor atau disebut juga komponen perilaku yaitu yang berhubungan dangan kecenderungan berbuat atau predisposisi terhada sesuatu objek sikap. Contoh: banyak lulusan SLTA masuk ke akademi/politeknik kesehatan atau ke program studi keguruan, karena setelah lulus kecil kemungkinan akan menganggur.
    Fungsi sikap yang lain adalah fungsi penyesuaian sosial artinya membantu individu menjadi bagian dari kelompok atau komunikasi tertentu. Sikap yang ditampilkan merupakan penyesuaian diri individu dengan lingkungannya. Contoh: mengunjungi orang yang terkena musibah kebakaran, kita menunjukkan sikap simpati dan empati.

    D.    Ciri-ciri sikap
    Ada beberapa ciri-ciri sikap antara lain:
    1.      Sikap bukan sesuatu yang dibawa sejak lahir, tetapi dipelajari dan dibentuk melalui pengalaman. Contoh: seorang ibu menyetujui iminisasi bayi.
    2.      Sifat mempunyai objek. Tidak ada sikap tanpa objek. Contoh: sikap terhadap program wajib belajar.
    3.      Sikap terhadap sesuatu bisa terjadi dalam waktu yang relatif singkat atau berlangsung lama. Contoh: sikap terhadap pelayanan puskesmas, sikap terhadap “musik keras” dalam oplet, sikap terhadap penyakit flu burung, sikap penyakit tubercolosis paru, sikap terhadap pemilihan kepala daerah, dan sikap terhadap nikah antar suku.
    4.      Sikap terhada suatu objek bukan semata-mata ditentukan oleh bagaimana sikap itu, tetapi dipengaruhi juga oleh aspek lain seperti pengetahuan, pendidikan, dan budaya. Contoh: sikap terhadap asupan gizi, sikap terhadap perang, sikap terhadap penyakit, dan sikap terhadap anak jalanan.

    E.     Pembentukan pengubahn sikap
    Sikap bukan dibawa sejak lahir, tetapi dipelajari dan dibentuk berdasarkan pengalaman individu sepanjang hayatnya. Pembentukan sikap merupakan hasil interaksi individu dengan lingkungannya. Walgito (2001) menyebutkan pembentukan sikap seseorang adalah perpaduan faktor internal dengan faktor eksternal. Faktor internal seperti keadaan fisiologis, emosi, motif, minat, dan aspek-aspek psikologis lainnya. Faktor eksternal seperti pengalaman, norma-norma nilai, dan pendidikan. Sementara itu, calhoum dan acocella (1990) menyebutkan sikap itu muncul dari pengalaman pribadi, pemindahan pengalaman yang menyakitkan, dan pengaruh sosial. Pengaruh sosial merupakan sumber pembentukan sikap yang paling penting, yaitu orang tua, teman sebaya, dan media massa.
    Selama masa anak-anak sebagian besar pengaruh pembentukan sikap berasal dari orang tua. Sebagai anak, ia selalu mendengar bagaimana sikap orang tua sehari-hari. Misalnya: “ berbohong itu tidak baik”; “merokok adalah tidak baik, dan merupakn kebiasaan buruk.” Sosialisasi masa asak-anak dalam keluarga merupakan hal yang penting sebagai salah satu fungsi keluarga. Hasilnya dapat diprediksi bahwa anak cenderung untuk “mengkopi” sikap orang tua.
    Pada masa anak-anak, orang tua realatif mudah untuk mengintrol pengaruh temen-teman anaknya karena orang tua pada masa anak merupakan tokoh anak dalam pembentukan identitas diri. Pada masa remaja, terjadi perubahan kelompok referensi dalam keluarga kepada kelompok teman sebaya. Pengaruh kelompok teman sebaya sangat dominasi pada masa remaja ini, termasuk pembentukan sikap bagi para remaja.
    Pengaruh sosial yang lain dalam pembentukan sikap adalah media massa, seperti televisi, surat kabar, majalah, dan radio. Media massa memberi pengaruh yang mendalam terhadap pembentukan sikap terutama televisi, karena rata-rata orang menonton televisi satu sampai dua jam perhari.
    Ada tiga jenis pengaruh sosial, yaitu: pertama, modeling artinya orang belajar perilaku baru dengan meniru. Model akan ditiru bila:
    1)      Mempunyai kekuatan daya tarik
    2)      Ada reward (hadiah),
    3)      Ada persamaan dengan dirinya.
    Contoh: peniruan model baju oleh remaja karena ada daya tarik model terbaru, ada hadiah berupa souvenir, dan model tersebut merupakan model anak-anak muda yang sama dengan diri remaja itu. Kedua, konformitas artinya ada ketegasan, kepercayaan, keyakinan atau perilaku seseorang yang membuat mereka diakui dalam kelompok. Disini hal yang penting adalah adanya norma-norma atau aturan-aturan yang diakui secara bersama dalam kelompok itu. Ketiga, persuasi merupakan pengaruh sosial yang cukup ampuh untuk mengubah sikap seseorang. Persuasi merupakan penyampaian informasi untuk memengaruhi orang lain.
                Dalam bidang kesehatan, teknik persuasi sering digunakan untuk mengubah sikap masyarakat menjadi sikap positif atau lebih peduli terhadap kualitas kesehatan. Contoh: mengubah pola pikir masyarakat agar mempraktikkan menu makanan dengan gizi yang baik dan seimbang, memperhatikan gizi balita, air minum yang sehat, kondisi MCK yang higenis, kondisi rumah dan kamar yang sehat, dan kebersihan diri dan lingkungan. Persuasi dapat dilakukan secara langasung, misalnya melalui penyuluhan kesehatan atau secara tertulis misalnya melaui brosur.

    F.      Pengukuran sikap
    Pengukuran siakap digolongkan pada dua golongan yaitu pengukuran secara langsung tidak berstruktur dan berstruktur.
    1.      Pengukuran langsung tidak berstruktur
    Caranya dengan melakukan wawancara bebas (free interview) tetapi berpedoman pada panduan wawancara. Contoh: kita ingin mengetahui sikap penduduk terhadap pemakai air sungai untuk MCK. Pertanyaan misalnya:
    1)      Bagaimana pendapat bapak tentang pemakaian air sungai untuk minum?
    2)      Jelaskan alasan bapak!,
    3)      Bagaimana pendapat bapak tentang pemakaian sungai untuk tampat buang air?
    Ada lima alterntif jawaban yaitu: sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Pertanyaan positif yang jawabannya sangat setuju diberi skor 5, jawaban setuju diberi skor 4, jawaban ragu-ragu diberi skor 3, jawaban tidak setuju diberi skor 2, dan jawaban sangat tidak setuju diberi skor 1. Sebaliknya pertanyaan negatif yang jawabannya sangat setuju diberi skor 1, jawaban setuju diberi skor 2, jawaban ragu-ragu 3, jawaban tidak setuju 4, dan jawaban sangat tidak setuju diberi skor 5. Contoh: sikap ibu-ibu terhadap kesehatan balita mengenai kewajiban sekolah anak-anak minimal tamat SLTA.
    4)      Bagaimana pendapat bapak jika anak perempuan bapak yang berumur 17 tahun sudah dilamar orang untuk dinikahi?
    5)      Setuju atau tidak setuju, beri alasan bapak?
    2.      Secara langsung berstruktur
    Pengukuran sikap secara langsung berstruktur artinya menggunakan pertanyaan-pertanyaan yang telah disusun secara sistemtis dan berstruktur yang ditanyakan langsung kepada responden baik secara lisan atau tertulis. Salah satu alat pengukuran sikap yang cukup terkenal dan praktis adalah pengukuran sikap dengan skala likert. Skala pengukuran ini disebut juga “summated ratings”.
                Skala likert mengukur sikap dengan sejumlah pertanyaan berupa tanda centang () pada alternatif jawaban yang cocok dengan pendapat atau diri anda masing-masing pad pernyataan di bawah ini. Alternatif jawaban adalah SS = sangat setuju, S = setuju, Rr =ragu-ragu, TS = tidak setuju, STS =sangat tidak setuju.
    Pertanyaan positif
    anak umur satu tahun perlu diberi buah setiap hari
    SS                    S                       Rr                 TS                   STS
               
                Pertanyaan negatif
                Balita tidak perlu tidur siang
                SS                    S                          Rr                   TS               STS
    Selain skala likert, pengukuran skala sikap dapat dilakukan secara tidak langsung misalnya melalui skala semantik diferensial yang terstandar yang dikembangakan oleh charles E. Osgood.

    G.    Prasangka
    Prasangka dalam bahasa inggris disebut prejudice. Prasangka adalah sikap yang tidak menyenangkan atau cenderung negatif terhadap seseorang atau sekelompok orang. Orang yang dikenal prasangka tersebut menjadi tidak enak atau akan komplain dengan prasangka tersebut merupakan pendapat atau penilaian yang tidak mempunyai dasar yang kuat, sehingga bila dibandingkan dengan kenyataan jauh berbeda.
    Sumber prasangka adalah perbedaan antarkelompok, etnis, ras, dan ideologi. Perbedaan posisi, juga menjadi sumber prasangka. Selain itu, kekurangan informasi tentang sesuatu hal yang menjadi sumber terjadinya prasangka. Prasangka itu, bila sudah terbentuk dalm diri seseorang maka akan memengaruhi atau menimbulkan damapak negatif terhadap orang yang prasangka tadi.

    No comments:

    Post a Comment

    SD

    SMP

    SMA