• Breaking News

    Tuesday, 2 February 2016

    Materi ADUKAN Jurusan Arsitek



    ADUKAN
    A.    PENDAHULUAN
    Adukan adalah suatu campuran dari bahan pengikat dan bahan pengisi serta air sampai konsisten. Beberapa penyebab usaknya suatu bangunan karena salah satu di antaranya adalah akibat dari penggunaan bahan pembentuk adukan yang tidak lagi memenuhi syarat. Fungsi adukan dalam pasangan tembok di antaranya adalah :
    a)      Pengikat antar bata yang satu dengan yang lainnya
    b)      Menghilangkan deviasi dari permukaan dari permukaan bata,
    c)      Menyalurkan beben dari bata yang berada di atasnya
    d)      Meratakan permukaan tembok
    Pemberian sebutan atau jenis pada adukan sesuai dengan bahan dasar yang di pakai dan penggunaannya di lapangan di dasarkan atas volume perbandingan bahan campuran yang digunakan. Bahan dasar dan pembandingan campuran dari adukan yang akan digunakan untuk suatu bangunan, akan mempengaruhi kekuatannya, maupun letak penggunaannya.
    B.      BAHAN ADUKAN
    Sebagai perbandingan bahan berat jenis dan berat satuan pasir dan batu pecah masing-masing daerah diperoleh hasil yang berbeda. Sebagi contoh, pasir batu apung dari pulau Kalimantan mempunyai sifat berat jenis dan berat satuan yang berbeda dari pasir beton dari jawa barat dan pasir besi dari Cilacap Jawa Tengah.
    Adukan berupa campuran beberapa material, yaitu agregat kasar, agregat halus, seme, dan air, untuk mencapai kekuatan tertentu. Maka dilakukan dengan cara mengatur. Campuran material. Beton untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan berikut contoh contoh komposisi adukan beton untuk beberapa jenis kekuatan beton.
    1.      Air untuk adukan
    Air untuk membuat adukan plesteran yang berwarna putih, tidak boleh mengandung bagian campuran (zat pewarna, yang dapat merubah warna adukan. Air asin yang banyak mengandung garam tidak baik untuk adukan, karena dapat merusak ikatan adukan sekaligus merusak tembok. Begitu pula air yang banyak  mengandung bahan-bahan busuk atau kotor sebaiknya jangan digunakan. Air adukan boleh mengandung bahan-bahan lain asal kadarnya sangat kecil
    Dalam adukan untuk beton, fungsi air adalah utnuk memicu proses kimiawi kwalitas air yang digunakan untuk beton mencampur beton sangat berpengaruh terhadap kwalitas beton itu sendiri. Pada adukan pembuatannya air yang di perlukan dalam peoses pengadukan untuk melarutkan semen sehingga membentuk pasta yang bereaksi dengan semen, kemuadian mengikat semua gregat dari yang paling besar sampai yang paling halus dan menjadi bahan pelumas antara butir-butir agregat dapat mudah dikerjakan dalam proses pengadukan, penuangan, maupun pemadatan. Air yang berlebihan akan menyebabkan banyaknya gelembung air setelah proses hidrasi selesai, sedangkan air yang terlalu sedikit akan menyebabkan proses hidrasi tidak mencapai seluruhnya, sehingga akan mempengaruhi penguatan beton. Adapun jenis-jenis air yang dapat digunakan untuk air pengaduk beton antara lain :
    a)      Air hujan, air hujan menyerap gas dan udara pada saat jatuh kebumi
    b)      Air tanah biasanya mengandung usur kation dan anion.
    c)      Air permukaan terdiri dari air sungai, air danau, air genangan, dan air reserfoir.
    d)      Air laut yang mengandung garam di atas 3% tidak boleh digunakan untuk campuran beton.
    2.      Pasir
    Pasir adalah agregat halus bahan beton, agregat halus adalah butiran halusyang memiliki kehalusan 2 mm – 5 mm. pasir adalah bahan batuan halus, terdiri dari butiran dengan ukuran 0,14 mm – 5 mm.

    Persyaratan agregat halus secara umum menurut SNI 03-6821-2002 adalah sebagai berikut :
    a)      Agregat halus terdiri dari butiran-butiran tajam dank eras.
    b)      Butiran halus bersifat kekal, artinya tidak boleh hancur oleh pengaruh cuaca.
    c)      Agregat halus tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 5%.
    Kekerasan pasir dapat di bedakan menjadi 4 kelompok menurut gradasinya, yaitu :
    a)      Passir kasar
    b)      Pasir agak kasar
    c)      Pasir agak halus
    d)      Pasir halus
    Pemerikasaan kandungan bahan organic agregat halus (pasir) dilapangan :
    a)      Masukkan pasir dalam gaelas atau botol bening
    b)      Campurkan larutan soda api 3%
    c)      Aduk atau kocok atau diamkan selama 24 jam
    Pemeriksaan kandungan lumpur agregat halus (pasir) dilapangan :
    a)      Peremasan atau penggosokan (tidak terukur)
    b)      Penggenggaman ( tdak terukur)
    c)      Peneggelaman pasir di air jenih (tdak terukur)
    d)      Pengocokan (terukur)
    3.      Semen ( Portland semen/PC)
    Merupakan zat yang digunakan untuk merekat batu,bata, batako, maupun bahan bangunan lainnya. Semen ini diklasifikasikan dalam 5 tipe yaitu :
    a)      Tipe I (Ordinary Portland Sement); semen ini untuk penggunaan umum yang tidak memerlukan persyaratan.
    b)      Tipe II ( Moderate Sulfat Resistance ) semen ini dalam penggunaanya memerukan ketahanan terhadap sulfat atau panas hidrasi sedang.
    c)      Tipe III ( High Early Strengh); semen ini yang dalam penggunaanya memerlukan kekuatan yangtinggi pada tahap permulaan setelah pengikatan terjadi.
    d)      Tipe IV ( Law Heat Of Hydration); semen ini dalam penggunaanya memerlukan panas hidrasi rendah.
    e)      Tipe V ( Sulfat Resistance Cement); semen ini memerlukan ketahanan tinggi terhadap sulfat.

    Bahan Utama Semen
    Dalam konstruksi bangunan, sebuatan untuk semen yang ada dipasaran disebut dengan sebutan Potland Cement (PC). Qisid besi bersama alumina dan silica selalu terdapat dalam tanah liat, maka itu ia selalu terdapat didalam semen. Semen yang baik akan terdapat bahan-bahan utama seperti :
    a)      Kapur (CaO), 58-65%
    b)      Silika (Si020), 20-26%
    c)      Alumina ( AI20 3 ), 5-9%
    d)      Oxid-besi (Fe2 0 3), 1-5 %
    e)      Magnesia (MgO), 1-4%
    f)       Trioxid-belirang(So 3)0,5-2%
    g)      Belerang (S), 0-2%
    4.      Kapur
    Di Indonesi, kapur dikenal juga sebagai bahan bangunan yang digunakan sebagi bahan pengikat, dalam pembuatan beton. Sifatnya menjadi lebih baik dan dapat mengurangi kebutuhan semen Potland. Kapur dapat diklasifikasikan dalam beberapa jenis yaitu :
    a)      Kapur tohor
    b)      Kapur padam
    c)      Kapur udara
    d)      Kapur hidrolis
    Sifat kapur sebagai bahan bangunan ( mengikat ) antara lain yaitu :
    a)      Dapat mengeras dengan cepat dan mudah
    b)      Mempunyai ikatan yang bagus dengan batu dan bata
    c)      Mempunyai sifat plastis yang baik (tidak getas)
    d)      Sebagai mortel, memberikan kekuatan pada tembok
    e)      Mudah dikerjakan
    f)       Kapur dapat dipakai unuk keperluan bahan ikat pada mortel, bahan ikat pada beton, sebagai batuan jika berbentuk batu kapur, dan sebagai bahan pemutih.
    C.      Adukan Beton
    Beton adalah salah satu bahan bangunan yang komponen penyusunnya campuran dari beberapa bagian maerial, yaitu agregat kasar, agregat halus, semen dan air dengan komposisi tertentu untukmecapai kekuatan pada durasi yang tertentu. Adapun perbandingan camouran beton seperti :
    a)      Perbandingan volume
    b)      Perbandingan berat yang tercantum dalam SNI 7394-2008
    Berikut contoh Perhitungan volume bahan untuk adukan perbandingan beton 1 : 2 : 3,  yaitu perbandingan semen, pasir, dan batu split atau kerikil 1 : 2 : 3. Pertayaannya berapa volume bahan … ?
    Pertama-tama kita harus mengetahui berapa bagian masing-masing item.
    Semen             : 1/6
    Pasir                : 2/6
    Batu split         : 3/6
    Jadi semen mempunyai bagian 1 /6 dari 1 m3 beton=0,167 m3, pasir mempunyai bagian 2/6 dari 1 m3 beton=0,333 m3, batu split atau kerikil mempunyai bagian 3/6 dari 1 m3 beton=0,5 m3.
    Tehnik campuran adukan beton
    Pengadukan beton dalam jumlah besar sebaiknya dilakukan dibawah atap agar terlindung dari panas matahari dan hujan. Pengadukan beton manual biasanya menggunakan perbandingan volume. Yang lazim digunakan dilapangan adalah dengan membuat kotak takaran untuk perbandingan volume pasir, semen, dan pasir.
    Urutan pencampuran adukannya adalah : pasir dan semen yang sudah sitakar dicampur kering didalam bak pengaduk, lalu kerikil dituang dalam bak pengaduk kemudian diaduk sampai merata. Setelah adukan merata, tuangkan air sesuai kebutuhan, aduk sampai campuran merata dan sesuai dengan persyaratan

    No comments:

    Post a Comment

    SD

    SMP

    SMA