PENDAULUAN
Pemenuhan kebutuhan oksigen adalah bagian dari kebutuhan fisiologis menurut hirarki Maslow
Oksigen sangat berperan dalam proses metabolisme dalam tubuh
Apabila kebutuhan oksigen dalam tubuh kita berkurang kerusakan pada jaringan (Hipokxia) dan apabila kondisi ini terjadi terus menerus kematian
SISTEM TUBUH YANG BERPERAN DALAM PROSES PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGEN
Sistem Pernapasan
Sistem Persarafan
Sistem Kardiovaskuler
MEKANISME PERNAFASAN
Otot yang berperan penting : diafragma dan otot interkostalis eksterna.
Inspirasi diawali dari adanya rangsangan terhadap pusat respirasi di Medulla Oblongata Pons Cerebri akibat adanya CO2 dalam darah.
Setelah inspirasi, diafragma dan otot interkostalis eksterna relaksasi menyebabkan paru recoil sebagaimana tekaan paru meningkat diatas tekanan atmosfir dan menyebabkan udara dalam paru (>CO2) mengalir keluar
O2 dari bronchiolus terminalis ke alveolus ® berdifusi melewati membran alveoli menuju kapiler mengelilingi alveolus ® membawa O2 ke atrium kiri ® seluruh tubuh ® glukosa dan O2 berdifusi dari kapiler ke jaringan (respirasi interna).
FISIOLOGI
Selanjutnya, lapisan mukus yang mengandung faktor-faktor yang efektif sebagai pertahanan, yaitu
immunoglobulin (terutama IgA),
PMNs,
antibodi spesifik
FISIOLOGI
SISTEM PERNAPASAN
SISTEM PERNAPASAN
FISIOLOGI
Luas permukaan paru-paru yang luas, yang hanya dipisahkan oleh membran tipis dari sistem sirkulasi, secara teoritis mengakibatkan seseorang mudah terserang oleh masuknya benda asing (debu) dan bakteri yang masuk bersama udara inspirasi.
FISIOLOGI
Saluran respirasi bagian bawah dalam keadaan normal adalah steril.
Terdapat beberapa mekanisme pertahanan yang mempertahankan sterilitas ini.
Kita telah mengetahui refleks menelan atau refleks muntah yang mencegah masuknya makanan atau cairan ke dalam trakea, juga kerja eskalator mukosiliaris yang menjebak debu dan bakteri kemudian memindahkannya ke kerongkongan.
FISIOLOGI
Refleks batuk merupakan suatu mekanisme lain yang lebih kuat untuk mendorong sekresi ke atas sehingga dapat ditelan atau dikeluarkan
Makrofag alveolar merupakan pertahanan yang paling akhir dan paling penting terhadap invasi bakteri ke dalam paru-paru.
FISIOLOGI
Makrofag alveolar merupakan sel fagositik dengan ciri-ciri khas dapat bermigrasi dan mempunyai sifat enzimatik,
Sel ini bergerak bebas pada permukaan alveolus dan meliputi serta menelan benda atau bakteri.
FISIOLOGI
Sesudah meliputi partikel mikroba maka enzim litik yang terdapat dalam makrofag akan membunuh dan mencernakan mikroorganisme tersebut tanpa menimbulkan reaksi peradangan yang nyata.
FISIOLOGI
Konsentasi O2 menurun CO2 dan H- naik
Chemoreceptor pada cabang aorta & karotid merangsang medulla
Impuls melalui spinal cord ke otot respiratory untuk berkontraksi
Diafragma melengkung otot intercostal kontraksi
Paru-paru mengembang
Inhalasi
Dibawa sampai ke alveoli
Difusi O2 dan CO2
O2 larut dalam plasma & diikat Hb CO2 dibuang via saluran napas
Dibawa sampai ke sel
Difusi O2 dan CO2
Volume paru-paru :
Tidal Volume (TV) adalah volume udara yang masuk dan keluar pada pernapasan biasa.
Residual Volume (RV) adalah volume udara yang tertinggal dalam paru sesudah ekspirasi maksimal.
Volume paru-paru :
Inspiratory reserve volume (IRV) adalah volume udara maksimum yang dapat di inspirasi, selain tidal volume.
Ekspiratory reserve volume (ERV) adalah volume udara maksimum yang dapat dihembuskan dengan kuat, selain tidal volume.
Kapasitas paru-paru
Inspiratory Capasity (IC) adalah jumlah udara sejak ekspirasi normal, lalu inspirasi maksimal. Sama dengan IRV + TV.
Fungsional Residu Capasity (FRC) adalah jumlah udara yang tertinggal dalam paru pada akhir ekspirasi normal. Sama dengan IRV + RV.
Kapasitas paru-paru
Vital Capasity (VC) adalah jumlah udara maksimal yang dapat dikeluarkan dari paru setelah inspirasi secara maksimal. Sama dengan IRV + TV + ERV.
Total Lung Capasity (TLC) adalah volume maksimal yang dapat dicapai paru dengan kekuatan terbesar. Sama dengan VC + RV.
Pada keadaan istirahat frekwensi pernafasan antara 12–15 kali / menit
Ada 3 langkah dalam proses oksigenasi:
Ventilasi
Adalah proses keluar masuknya udara dari dan ke paru-paru
Jumlahnya sekitar 500 ml
Ventilasi Paru
1. Ventilasi
Terjadi karena perbedaan tekanan antara intra pleura dan tekanan atmosfer,
dimana pada saat inspirasi tekanan intra pleura lebih negative (752 mmHG) dari pada tekanan atmosfer (760 mmHg) sehingga udara akan keluar masuk ke alveoli.
Kepatenan ventilasi tergantung pada faktor:
Kebersihan jalan nafas
Adekuatnya system saraf pusat dan pusat pernafasan
Adekuatnya pengembangan dan pengempisan paru-paru
Kepatenan ventilasi tergantung pada faktor:
Kemampuan otot-otot pernafasan sep:
diafrgama
internal & eksternal interkostal
otot abdominal
2. DIFUSI
2. DIFUSI
Tekanan parsial oksigen dalam darah vena campuran (PV 02) dalam kapiler paru-paru besarnya sekitar 40 mm Hg.
Karena tekanan parsial oksigen dalam kapiler lebih rendah daripada tekanan dalam alveolus (Pa 02 = 103 mm Hg), maka oksigen dapat dengan mudah berdifusi ke dalam aliran darah.
2. DIFUSI
Selisih tekanan Co2 antara darah dan alveolus yang jauh lebih rendah (6 mmHg) menyebabkan karbon dioksida berdifusi ke dalam alveolus.
Karbon dioksida ini kemudian dikeluarkan ke atmosfer, di mana konsentrasinya pada hakekatnya nol.
2. DIFUSI
Selisih C02 antara darah dan alveolus memang kecil sekali tapi cukup karena dapat berdifusi kira-kira 20 kali lebih cepat dibandingkan dengan oksigen, melintasi membran alveolus-kapiler karena daya larutnya yang lebih besar.
3. PERFUSI
Pemindahan gas secara efektif antara alveolus dan kapiler paru-paru membutuhkan distribusi udara dalam paru-paru dan perfusi (aliran darah) dalam kapiler
3. PERFUSI
Transpor oksigen dalam darah:
Oksigen dapat ditranspor dari paru-paru ke jaringan melalui dua jalan :
secara fisik larut dalam plasma atau
secara kimia berikatan dengan hemoglobin sebagai oksihemoglobin (HbO2).
ikatan kimia oksigen dan hemoglobin ini bersifat reversibel.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
Kondisi kesehatan
Gangguan pada organ vital dan penyakit kronis. Seperti
Emfisema: pembesaran alveolus à hilangnya elastisitas dimana ekspirasi udara tidak dapat keluar alveolus.
Pneumonia: terjadi penimbunan cairan dan darah dalam alveolus.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
Kondisi kesehatan
Atelektasis: kolaps alveoli akibat obstruksi saluran udara, kompresi paru dari luar, surfaktan kurang dalam alveoli.
Asma: edema dinding bronkus kecil dan spasme otot polos saluran napas.
Tbc: penyerbuan daerah infeksi oleh magrofag dan pembentukan jaringan fibrosa.
Udema paru: memperlebar daerah difusi O2 antara kapiler dan alveoli.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
Perkembangan
Perubahan fisik selama tumbuh kembang
Misalnya : scoliosis dan obesitas
Faktor-faktor yang mempengaruhi
Narkotik & analgetik
Mengakibatkan depresi pusat napas sehingga RR dan kedalaman napas menurun
Faktor-faktor yang mempengaruhi
Pola/gaya hidup
Pola aktifitas yang tidak mendukung pengembangan alveoli & pola exercise paru-paru. Misalnya merokok, kurang olahraga.
Lingkungan
Polutan udara, suhu meningkat, tekanan meningkat.
Kondisi psikologis
Stressor yang sangat besar menyebabkan gangguan respirasi.
Prinsip dasar respirasi
Sel membutuhkan oksigen untuk menjaga kelangsungan hidupnya.
Jalan masuk harus paten untuk respirasi
Tidak ada obstruksi atau kontriksi atau terisi cairan.
Prinsip dasar respirasi
Gerakan-gerakan otot respirasi mempengaruhi kekuatan respirasi
Depresi pusat pernapasan dan kongesti paru-paru mempengaruhi keluar masuk udara dari paru-paru.
Perbedaan otot Inspirasi dan ekspirasi
Gangguan dalam Sistem Respirasi
Hipoksia: penurunan suplay O2 ke jaringan.
Hipoksemia adalah penurunan tekanan oksigen. Causa : hipoventilasi. Gejala: sianosis, neusea, vomitus
Perubahan pola napas: tachypnea, bradipnea, hiperventilasi, kussmaul, hipoventilasi, dispnea (sesak napas), orthopnea (dispnea saat baring)
Gangguan dalam Sistem Respirasi
Obstruksi jalan napas. Sebagian atau seluruh baik pada saluran napas atas maupun bawah
Perubahan tekanan & pengembangan paru-paru mengakibatkan pertukaran O2. pengembangan paru tidak sempurna mempengaruhi perubahan tekanan dan pertukaran O2
Gangguan dalam Sistem Respirasi
Intake cairan yang cukup penting untuk respirasi yaitu memproduksi mucus pada saluran napas dan cairan pleura
Ventilasi tergantung pada luasnya area perfusi di paru-paru yaitu jumlah cairan yang masuk paru-paru dipengaruhi oleh posisi tubuh dan aktifitas. Perfusi tergantung pada suplay darah dan fungsi cardiovaskuler
Gangguan dalam Sistem Respirasi
O2 & CO2 harus keluar dari alveoli dan dibawa ke & dari sel oleh darah yaitu O2 dibawa dengan cara dilarutkan dalam plasma dan berikatan dengan Hb. Respirasi internal dipengaruhi oleh kondisi alveoli dan unsur-unsur pembentuk darah
Harus terjadi pertukaran O2 & CO2 antara darah dan sel-sel tubuh yaitu kondisi dinding sel dan metabolik cairan dan darah mempengaruhi internal respirasi
No comments:
Post a Comment