ANATOMI & FISIOLOGI
SISTEM PERNAPASAN
SISTEM PERNAPASAN
KONSEP DASAR
Paru manusia terbentuk setelah embrio mempunyai panjang 3 mm
Pembentukannya dimulai agroove yang berasal dari foregut
Groove terbentuk 2 kantong dilapisi oleh suatu jaringan aprimary lung bud
Primary lung bud merupakan cikal bakal bronki beserta dengan cabangnya
Anatomi
STRUKTUR ANATOMI
Hidung
Septum nasi memisahkan kedua cavum nasi
Dinding lateral cavum nasi dibentuk oleh sebagian maxilla, palatinus, dan os. sphenoidale
Dasar cavum nasi dibentuk oleh os frontale dan os palatinus sedangkan atap cavum nasi adalah celah sempit yang dibentuk oleh os frontale dan os sphenoidale
Hidung
Membrana mukosa olfaktorius, pada bagian atap dan bagian cavum nasi yang berdekatan, mengandung sel saraf khusus yang mendeteksi bau
Sinus paranasalis adalah ruang dalam tengkorak yang berhubungan melalui lubang kedalam cavum nasi, sinus ini dilapisi oleh membrana mukosa yang bersambungan dengan cavum nasi
Lubang yang membuka kedalam cavum nasi:
Lubang hidung
Sinus Sphenoidalis, diatas concha superior
Sinus ethmoidalis, oleh beberapa lubang diantara concha superior dan media dan diantara concha media dan inferior
sinus frontalis, diantara concha media dan superior
ductus nasolacrimalis, dibawah concha inferior
Setiap sel epitel mukosa yg berbtk kuboid dan silinder yg menjadi dinding pd sisi lumen sepanjang JUP dari Trachea sampai pada ujung Bronchioli Terminalis terdapat / ditumbuhi CILIA (buluh2 getar) kurang lebih 300 lembar. Seluruh Cilia ini terbenam dalam mucin/lendir yang dihasilkan oleh sel2 GOBLET yg terletak tersebar diantara sel2 epitil
mukosa tersebut dan kelenjar mucin yang terletak dan tersebar dibawah epitel mukosa
Farinx (tekak)
Berjalan dari dasar tengkorak sampai persambungannya dengan oesopagus pada ketinggian tulang rawan krikoid
letaknya di belakang larinx (larinx-faringeal).
Orofaring adalah bagian dari faring merupakan gabungan sistem respirasi dan pencernaan.
Larings (tenggorok)
Terletak pd garis tengah bagian depan leher, sebelah dlm kulit, glandula tyroidea, & beberapa otot kecil, dan didepan laringofaring & bagian atas esophagus
Larings (tenggorok)
Merupakan struktur yang lengkap terdiri atas:
cartilago thyroidea, epiglottis, cartilago cricoidea, dan 2 cartilago arytenoidea
Membarana yaitu menghubungkan cartilago satu sama lain dan dengan os. Hyoideum, membrana mukosa, plika vokalis, dan otot yang bekerja pada plica vokalis
Larings (tenggorok)
Cartilago tyroidea à berbentuk V, dengan V menonjol kedepan leher sebagai jakun.
Membrana Tyroide à menghubungkan batas atas dan cornu superior ke os hyoideum.
Membrana cricothyroideum à menghubungkan batas bawah dengan cartilago cricoidea.
Larings (tenggorok)
Epiglotis
Epiglottis ini melekat pada bagian belakang V cartilago thyroideum.
Plica aryepiglottica, berjalan kebelakang dari bagian samping epiglottis menuju cartilago arytenoidea, membentuk batas jalan masuk laring
Cartilago cricoidea
Cartilago berbentuk cincin signet dengan bagian yang besar dibelakang
Terletak dibawah cartilago tyroidea,
Membrana cricotyroidea menghubungkan batas bawahnya dengan cincin tracheaI
Plica vokalis
Dua lembar membrana mukosa tipis yang terletak di atas ligamenturn vocale,
dua pita fibrosa yang teregang di antara bagian dalam cartilago thyroidea di bagian depan dan cartilago arytenoidea di bagian belakang.
Plica vocalis palsu adalah dua lipatan. membrana mukosa tepat di atas plica vocalis sejati. Bagian ini tidak terlibat dalam produksi suara.
Respirasi
Selama respirasi tenang, plica vocalis ditahan agak berjauhan sehingga udara dapat keluar-masuk.
Selama respirasi kuat, plica vocalis terpisah lebar.
Fonasi
Suara dihasilkan oleh vibrasi plica vocalis selama ekspirasi.
Suara yang dihasilkan dimodifikasi oleh gerakan palaturn molle, pipi, lidah, dan bibir, dan resonansi tertentu oleh sinus udara cranialis.
Laring dapat tersumbat oleh:
benda asing, misalnya gumpalan makanan, mainan kecil
pembengkakan membrana mukosa
infeksi, misalnya difteri,
tumor, misalnya kanker pita suara.
Trachea (batang tenggorok)
Trachea (batang tenggorok)
Tabung fleksibel dengan panjang kira-kira 10 cm dgn lebar 2,5 cm.
berjalan dari cartilago cricoidea kebawah pada bagian depan leher dan dibelakang manubrium sterni,
Trachea (batang tenggorok)
Kira-kira ketinggian vertebrata torakalis ke 5 dan di tempat ini bercabang menjadi dua bronckus
Trachea tersusun atas 16 - 20 lingkaran tak- lengkap yang berupa cincin tulang rawan yang diikat bersama oleh jaringan fibrosa dan yang melengkapi lingkaran
Bronchus
Bronchus
ketinggian kira-kira vertebrata torakalis kelima,
mempunyai struktur serupa dengan trachea dan dilapisi oleh jenis sel yang sama.
Bronckus kanan lebih pendek, lebih lebar & lebih vertikal dari pd yg kiri, sedikit lebih tinggi dari arteri pulmonalis &mengeluarkan sebuah cabang utama lewat di bawah arteri, disebut bronckus lobus bawah.
Bronchus
Bronkus kiri lebih panjang &lebih langsing dari yg kanan, & berjalan di bawah arteri pulmonalis sebelum di belah menjadi beberapa cabang yang berjalan kelobus atas dan bawah.
Cabang utama bronchus kanan dan kiri bercabang terus menjadi bronchus yang ukurannya semakin kecil sampai akhirnya menjadi bronkhiolus terminalis
Bronchus
Bronkhiolus tidak diperkuat oleh cincin tulang rawan tetapi dikelilingi oleh otot polos sehingga ukurannya dapat berubah
Seluruh saluran udara ke bawah sampai tingkat bronkbiolus terminalis disebut saluran penghantar udara karena fungsi utamanya adalah sebagai penghantar udara ke tempat pertukaran gas paru-paru
Alveolus
Tempat pertukaran gas
Ductus alveolaris seluruhnya dibatasi oleh alveolaris dan sakus alveolaris terminalis merupakan akhir paru-paru, asinus atau.kadang disebut lobolus primer memiliki tangan kira-kira 0,5 s/d 1,0 cm. Terdapat sekitar 20 kali percabangan mulai dari trachea sampai Sakus Alveolaris. Alveolus dipisahkan oleh dinding yang dinamakan pori-pori kohn.
Paru-Paru
Paru-paru terdapat dalam rongga thoraks pada bagian kiri dan kanan setinggi tulang selangka/klavikula s/d diafragma. .
Paru-paru memilki :
Apeks, Apeks paru meluas kedalam leher sekitar 2,5 cm diatas clavicula
permukaan costa vertebra, menempel pada bagian dalam dinding dada
Paru-Paru
Paru-paru kanan terdiri dari 3 lobus yaitu lobus atas, lobus tengah dan lobus bawah.
Paru-paru kiri terdiri dari 2 lobus yaitu lobus atas dan lobus bawah.
Tiap lobus dibungkus oleh jaringan elastik yang mengandung pembuluh limfe, arteriola, venula, bronchial venula, ductus alveolar, sakkus alveolar dan alveoli.
Paru-Paru
permukaan mediastinal, menempel pada perikardium dan jantung.
Basis terletak pada diafragma
paru-paru juga dilapisi oleh pleura yaitu:
pleura parietal
pleura visceral
Paru-paru
Di dalam rongga pleura terdapat cairan surfaktan yang berfungsi untuk lubrikasi.
Diperkirakan bahwa stiap paru-paru mengandung 150 juta alveoli, sehingga mempunyai permukaan yang cukup luas untuk tempat permukaan/pertukaran gas.
Suplai Darah
arteri pulmonalis
arteri bronkialis
Innervasi
Parasimpatis melalui nervus vagus
Simpatis melaui truncus simpaticus
Sirkulasi Pulmonal
Sirkulasi Pulmonal
Darah di atrium kanan mengair ke ventrikel kanan melalui katup AV lainnya, yang disebut katup semilunaris (trikuspidalis).
Darah keluar dari ventrikel kanan dan mengalir melewati katup keempat, katup pulmonalis, kedalam arteri pulmonalis.
Sirkulasi Pulmonal
Arteri pulmonais bercabang-cabang menjadi arteri pulmonalis kanan dan kiri yang masing-masing mengalir keparu kanan dan kiri. Di paru arteri pulmonalis bercabang-cabang berkali-kali menjadi arteriol dan kemudian kapiler.
Setiap kapiler memberi perfusi kepada saluan pernapasan, melalui sebuah alveolus, semua kapiler menyatu kembali untuk menjadi venula, dan venula menjadi vena.
Vena-vena menyatu untuk membentuk vena pulmonalis yang besar.
Sirkulasi Pulmonal
Sirkulasi Pulmonal
Darah mengalir di dalam vena pulmonalis kembali keatrium kiri untuk menyelesaikan siklus aliran darah.
Jantung, sirkulasi sistemik, dan sirkulasi paru.
Tekanan darah pulmoner sekitar 15 mmHg.
Sirkulasi Pulmonal
Fungsi sirkulasi paru adalah karbondioksida dikeluarkan dari darah dan oksigen diserap, melalui siklus darah yang kontinyu mengelilingi sirkulasi sistemik dan paru, maka suplai oksigen dan pengeluaran zat-zat sisa dapat berlangsung bagi semua sel.
.
No comments:
Post a Comment