• Breaking News

    Saturday, 11 February 2017

    PERKEMBANGAN SISTEM TEHNOLOGI DAN KEPERCAYAAN AWAL MASYARAKAT INDONESIA D

    PERKEMBANGAN SISTEM TEHNOLOGI DAN KEPERCAYAAN AWAL MASYARAKAT INDONESIA
    D
    I
    S
    U
    S
    U
    N
    OLEH :
    KELOMPOK 5
    1.  HASNAH
    2.  ATFAL
    3.  RESMI
    4.  SYAHRUL
    5.  ISMAIL
    6.  BAHRUN
    7.  MUSLIMIN

    SMA NEGERI 1 BAROMBONG
    T.A 2016/2017
    A. Kehidupan Masyarakat Berburu dan Mengumpulkan Makanan
    1.Lingkungan Alam Kehidupan
    Kehidupan masyarakat berburu dan mengumpulkan makanan ini sangatlah
    sederhana. Kehidupan mereka tak ubah seperti kelompok hewan karena
    bergantung pada apa yang disediakan oleh alam. Pada masa ini manusia hidup di
    alam bebas seperti di hutan, tepi-tepi sungai, goa, dan lembah. Keadaan berburu
    mereka pun masih belum stabil dan sangat liar. Pada masa ini, mereka cenderung
    berjalan menyusuri tepi-tepi pantai dan pada masa selanjutnyalah baru mereka
    menciptakan perahu.

    2. Kehidupan Sosial
    Masyarakat pada masa berburu dan mengumpulkan makanan telah mengenal
    kehidupan kelompok. Jumlah anggota dalam setiap kelompok sekitar 10-15 orang.
    Mereka selalu hidup berpindah-pindah. Hubungan antar anggota kelompok
    sangatlah erat. Mereka bekerja sama untuk memenuhi kebutuhan hidup serta
    mempertahankan hidup mereka. Masing-masing kelompok memiliki pemimpin dan
    mereka menghormati pemimpin mereka masing-masing .

    3. Kehidupan Budaya
    Pada masa ini mereka mulai membuat alat-alat berburu, alat pemotong, alat
    pengeruk tanah dan lainnya. Para ahli menafsirkan pembuat alat tersebut ialah
    jenis manusia Pithecanthropus dan kebudayaannya disebut tradisi Paleolitikum
    (batu tua). Banyak di temukan di kali basoka, daerah Kabupaten Pacitan .
    Penelitian ini di lakukan oleh H.R van Heekeren, Besuki, dan R.P. Soejono (1953-
    1954).Adapun benda-benda hasil kebudayan zaman tersebut ialah:
    oKapak Perimbas
    oKapak Penetak
    oKapak Genggam
    oPahat Genggam
    oAlat serpih
    oAlat-alat dari tulang

    4. Kehidupan Ekonomi
    Pada masa mengumpulkan makanan ini, mereka bekerja sama dalam upaya
    memenuhi kebutuhan hidupnya. Dengan anggota kelompok yang masih sedikit
    mereka dapat dengan mudah memenuhi sebagian besar kebutuhan hidupnya dari
    alam bebas, saat persedian hutan habis mereka pindah ke daerah lainnya untuk
    menemukan kebutuhan-kebutuhan mereka.

    5. Kehidupan Kepercayaan Masyarakat
    Pada masa ini mereka sudah memiliki anggapan tertentu dan memberikan
    penghormatan terakhir kepada orang yang meninggal dengan sisteam penguburan
    dan mereka sudah mempergunakan akal pikiran mereka walaupun hanya terbatas
    hal-hal tertentu saja. Dengan penguburan terhadap orang yang baru meninggal
    maka konsep kepercayaan tentang adanya hubungan antara orang yang sudah
    meninggal dan yang masih hidup sudah di yakini.
    B. Kehidupan Masyarakat Beternak dan Bercocok Tanam
    1.Lingkungan Alam Kehidupan
    Kehidupan bercocok tanam yang pertama kali dikenal oleh manusia adalah
    berhuma. Berhuma adalah teknik bercocok tanam dengan cara membersihkan
    hutan dan menanamnya, setelah tanah tidak subur mereka pindah dan mencari
    bagian hutan yang lain. Kemudian mereka mengulang pekerjaan membuka hutan,
    demikian seterusnya. Namun dalam perkembangan berikutnya, manusia mulai
    memikirkan kembali untuk hidup dari generasi ke generasi berikutnya. Oleh
    karena itu, manusia mulai menerapkan kehidupan bercocok tanam pada tanah-
    tanah persawahan. Kehidupan menetap yang dipilih manusia pada masa lampau
    itu merupakan titik awal dari perkembangan kehidupan manusia untuk mencapai
    kemajuan.

    2. Kehidupan Sosial
    Kehidupan masyarakat pada masa bercocok tanam mengalami peningkatan yang
    cukup pesat. Masyarakat mulai mempunyai tempat tinggal tetap. Tempat tinggal
    tetap untuk mempererat hubugan antar manusia, yang menunjukkan bahwa
    manusia tidak bisa hidup sendiri. Kehidupan sosial yang dilakukan oleh masyarakat
    pada masa bercocok tanam ini terlihat dengan jelas melalui cara bekerja dengan
    bergotong royong.  Cara hidup bergotong royong itu bersifat agraris.

    3. Kehidupan Ekonomi
    Pada masa kehidupan bercocok tanam, kebutuhan kehidupan masyarakat semakin
    bertambah, namun tidak ada anggota masyarakat yang dapat memenuhi
    kehidupannya sendiri. Dengan kenyataan seperti ini, dalam rangka memenuhi
    kebutuhannya masing-masing diadakan pertukaran barang dengan barang yang
    disebut sistem barter. Sistem barter ini menjadi awal munculnya perdagangan atau
    sistem perekonomian masyarakat. Untuk memperlancar kegiatan tersebut
    dibutuhkan tempat khusus yang dapat dijadikan sebagai tempat pertemuan antara
    penjual dan pembeli yang disebut pasar.

    4. Sistem Kepercayaan Masyarakat
    ž
    Pada masa kehidupan bercocok tanam kepercayaan masyarakat semakin
    bertambah. Mereka percaya bahwam orang-orang yang meninggal rohnya pergi ke
    suatu tempat yang tidak jauh dari tempat tinggalnya atau tetap berada di wilayah
    di sekitar tempat tinggalnya sehingga sewaktu-waktu dapat dipanggil untuk
    dimintai bantuannya dalam kasus seperti menanggulangi wabah penyakit atau
    mengusir pasukan-pasukan musuh yang ingin menyerang tempat tinggalnya. Di
    Indonesia, kepercayaan dan pemujaan kepada roh nenek moyang terlihat melalui
    peninggalan-peninggalan tugu-tugu batu atau bangunan-bangunan mengalithikum.
    Bangunan-bangunan itu banyak ditemukan di tempat-tempat tinggi dari daerah
    sekitarnya sehingga muncul anggapan masyarakat bahwa roh-roh tersebut berada
    di tempat yang lebih tinggi.

    5. Kehidupan Budaya
    žPada masa kehidupan bercocok tanam kebudayaan yang dihasilkan semakin beragam seperti yang terbuat dari tanah liat, batu, dan tulang. Contohnya:
    1.Beliung Persegi
    diduga digunakan untuk upacara. Ditemukan di Sumatera, Jawa, Kalimantan,
    Sulawesi, Nusa Tenggara, Semenanjung Melayu dan Asia Tenggara.
    2. Kapak Lonjong
    Kapak ini ditemukan di daerah Maluku, Papua, sebagian Sulawesi Utara, Kepulauan
    Filipina, Taiwan dan Cina.
    3. Mata Panah
    Digunakan untuk berburu dan menangkap ikan. Ditemukan di daerah Papua.
    4. Gerabah
    Digunakan sebagai tempat untuk menyimpan benda-benda perhiasan dan sebagai
    alat untuk mencurahkan rasa seni. Ditemukan di seluruh wilayah Indonesia.

    6. Perhiasan
    Pada masa bercocok tanam kebudayan, telah dikenal berbagai bentuk perhiasan.
    Bahan dasarnya berasal dari lingkungan alam sekitar tempat tinggal mereka yaitu
    seperti tanah liat, batu kalsedon, yaspur dan agat. Perhiasaan yang dihasilkan
    seperti kalung, gelang dan lain-lain. Disamping perhiasan tersebut juga ditemukan
    kebudayaan yang terbuat dari batu besar atau Megalitikum pada masa kehidupan
    masyarakat bercocok tanam. Kebudayaan megalitikum erat kaitannya dengan
    kegiatan religius, yaitu kepercayaan terhadap nenek moyang. Bangunan ini dibuat
    berdasarkan adanya kepercayaan hubungan antara alam fana dan alam baka.
    Contoh Bangunan Pada Masa Megalitikum
    ž
    Menhir, adalah tugu batu tempat pemujaan terhadap roh nenek moyang,
    ditemukan di daerah Sumatera, Sulawesi Tengah dan Kalimantan.
    ž
    Waruga, adalah kubur batu yang berbentuk kubus atau bulat yang dibuat dari batu
    utuh. Ditemukan di daerah Sulawesi Tengah dan Sulawesi Utara.
    ž
    Dolmen, adalah meja batu tempat meletakkan sesaji yang dipersembahkan kepada
    roh nenek moyang. Di bawah dolmen biasanya sering ditemukan kubur batu.
    Ditemukan di Telagamukmin, Sumberjaya, Lampung Barat.

    ž
    Punden berundak-undak, adalah bangunan suci tempat pemujaan terhadap roh
    nenek moyang yang dibuat bertingkat-tingkat. Ditemukan di daerah Lebak Si
    Beduk daerah Banten Selatan.
    ž
    Sarkofagus, adalah peti jenazah yang terbuat dari batu bulat (batu tunggal).
    Banyak ditemukan di Bali.
    ž
    Kubur batu, adalahb peti jenazah terbuat dari batu pipih. Banyak ditemukan di
    daerah Kuningan, Jawa Barat.
    ž
    Arca, arca dari masa megalitikum menggambarkan kehidupan binatang dan
    manusia. Banyak ditemukan di Sumatera Selatan, Lampung, Jawa Tengah dan
    Jawa Timur.


    1 comment:

    1. Water Hack Burns 2 lb of Fat OVERNIGHT

      At least 160 000 women and men are trying a easy and secret "liquids hack" to burn 2 lbs every night as they sleep.

      It's simple and works on everybody.

      This is how you can do it yourself:

      1) Go get a glass and fill it up with water half the way

      2) Proceed to follow this weight losing hack

      so you'll be 2 lbs lighter the very next day!

      ReplyDelete

    SD

    SMP

    SMA